Perbedaan antara kewiraswastaan, wiraswasta, dan wiraswastaan
Kewiraswastaan
(entrepreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dangan
menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu,uang ,dan usaha ,untuk memulai suatu
perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya,yang
bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan
di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh
seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastaan/entrepreneur)
Wiraswastawan: Walaupun terdapat berbagai pendapat mengenai
pengertian Wiraswastawan, namun secara umum pengertian wiraswastawan
menunjukkan kepada pribadi tertentu yang secara secara kualitatif lebih dari
kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk
:
· Berdiri diatas kekuatan sendiri
· Mengambil keputusan untuk diri sendiri
· Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya
sendiri
· Menggerakkan perekonomian masyarakat untuk
menuju kedepan
· Mengambil resiko
· Memenfaatkan kesempatan usaha yang ada
· Supel, fleksibel dalam bergaul, maupun dan
mau menerima kritik membangun, dan melakukan komunikasi
Wiraswasta adalah
suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk
memberikan nilai tambah terhadap sesuatu produk sehingga memberi kepuasan lebih
kepada pelanggan. Nilai tambah itu mempunyai sifat yang baru dan belum pernah
ada atau belum pernah dilakukan oleh orang lain sebelumnya. Orang yang
melakukan kegiatan wiraswasta disebut sebagai seorang wiraswastawan.
Perbedaan
Perusahaan Besar dan Perusahan Kceil, sekaligus dengan contoh nya.
Definisi
perusahaan kecil: Definisi yang paling umum diterima sehubungan dengan
perusahaan kecil adalah perusahaan yang mempekerjakan kurang dari 500 orang dan
mempunyai tingkat penjualan maksimal $20 juta per tahun. Menurut small business
administration amerika serikat, ”perusahaan kecil aadalah perusahaan yang
dimiliki dan dikelola secara mandiri, serta tidak dominan dalam bidang
operasinya”.
Meskipun ada beberapa
kesamaan pengertian antara perusahaan kecil dengan kewirausahaan, kedua konsep
tersebut berbeda. Perusahaan kecil adalah dimiliki dan dikelola secara pribadi,
tidak dominan dalam operasinya, dan tidak terlibat dalam praktik inovasi. Perusahaan
wirausaha, sebaliknya, adalah perusahaan dengan tujuan utamanya adalah
keuntungan dan pertumbuhan serta dapat dikategorikan sebagai praktik inovasi
strategi. Perbedaan dasar keduannya tidak terletak pada tipe produk atau jasa
yang ditawarkan, tetapi pada pandangan dasar tentang pertumbuhan dan inoovasi.
PERUSAHAAN KECIL
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya.
2. Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada seseorang.
3. Persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi.
4. Sulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman dengan syarat lunak.
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya.
2. Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada seseorang.
3. Persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi.
4. Sulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman dengan syarat lunak.
Contoh perusahaan kecil:
-
Foto copy
-
Warung
internet
-
Warung
makan
Definisi perusahaan besar: Usaha
besar adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha
bersih di atas Rp10.000.000.000,00, (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank di atas
Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
Menurut Badan Pusat Statistik,
usaha besar adalah usaha dengan jumlah pegawai/karyawan di atas 100 orang.
PERUSAHAAN BESAR
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya)
2. Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
3. Persentase kegagalan usaha relatif rendah.
4. Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya)
2. Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
3. Persentase kegagalan usaha relatif rendah.
4. Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha
Contoh perusahaan
besar:
-
Bank
Rakyat Indonesia
-
Telkom
Indonesia
-
Gudang
Garam
Contoh Franchise local dan
asing yang ada di Indonesia
Local:
-
Es teller 77
-
Pecel lele lela
-
Sogil
-
Ayam goring Ny.
Suharti
-
Cappucino Cincau
-
Bengawan Solo
-
Roti Bakar 88
-
Gerobak Cokelat
Asing:
-
Starbucks
-
J.co
-
Dunking donuts
-
McDonalds
-
KFC
-
Pizza hut
-
Hoka hoka bento
-
A&W
Keuntungan dan Kerugian
suatu Franchise
Keuntungan:
1. Resiko Kegagalan Lebih
Kecil
Ketika anda membeli atau
bermitra dalam waralaba, tentu usaha tersebut telah terbukti kemapanan dan
keberhasilannya. Dari berbagai data statistik, menunjukkan bahwa terwaralaba
mempunyai kesempatan lebih besar untuk sukses daripada orang yang memulai
bisnisnya sendiri (mandiri).Menurut hasil riset, bisnis independen memiliki
resiko 70-80% mengalami kegagalan ketika memulai usahanya, sementara para
franchisee hanya 20-30% (Michael M. Coltman, Franchise di Kanada).
2. Memperoleh Berbagai
Bantuan Bisnis
Pada umumnya, bila anda
membeli sebuah bisnis franchise, para franchisor akan memberi berbagai jenis
bantuan untuk kemajuan bisnis anda, seperti peralatan, bahan baku, konsultasi,
pelatihan dan juga promosi usaha. Franchisor yang baik akan selalu setia
mendampingi usaha anda, karena semakin maju bisnis anda, maka mereka akan
memperoleh banyak keuntungan.
3. Kekuatan Daya Beli
Membeli barang dan bahan
dalam jumlah besar tentu akan memperoleh harga lebih murah. Hal tersebutlah
yang menjadi nilai positif dalam bisnis franchise. Secara tidak langsung, akan
terjadi proses pembelian secara kolektif oleh para franchisee yang diwakilkan
oleh Franchisor. Pembelian kolektif tersebut akan menjadikan daya beli lebih
meningkat karena transaksi dilakukan dalam jumlah party.
4. Popularitas Merek
Banyak waralaba nasional dan
internasional yang telah dikenal masyarakat luas. Kepopuleran brand tersebut
menjadikan mitra waralaba lebih mudah mendatangkan konsumen atau “built-in
customers”.
Kerugian:
Kekurangan Membeli
Franchise
1. Terkurung Dalam Konsep
Franchisor
Kerugian utama membeli
franchise adalah bahwa anda harus melakukannya dengan cara mereka, sehingga
kreatifitas dan insting bisnis anda menjadi tidak berkembang. Beberapa
franchisor meberi batasan yang ketat kepada mitra waralaba guna menjaga citra
brand yang diwaralabakan.
2. Biaya yang Mahal
Membeli atau ikut dalam
bisnis waralaba memerlukan biaya yang lebih besar daripada anda melakukan usaha
mandiri. Franchise fee, royalti, dan setoran persentase keuntungan kepada pihak
pewaralaba adalah beberapa contoh biaya yang harus dikeluarkan oleh mitra
waralaba.
3. Memiliki Potensi Konflik
Bisnis waralaba merupakan
bisnis dengan ikatan kerjasama. Ketika terjadi ketimpangan, sering menimbulkan
konflik bisnis antara franchisor dan franchisee, sehingga menyebabkan
terganggunya atau rusaknya jalinana kerjasama tersebut, sehingga semua pihak akan
merasakan kerugian.
4. Taruhan Reputasi Bersama
Merek produk yang terkenal
membuat anda tidak perlu bersusah payah membangun citra. Namun jika terjadi
kesalahan yang dilakukan oleh franchisor atau franchisee lain, maka anda juga
ikut menanggung akibatnya, paling tidak ikut tercoreng terhadap bisnis atau
produk yang anda jual.
0 comments:
Post a Comment